Rabu, 25 Maret 2009

"Hidup itu Pilihan"

Trimakasih Tuhan. . .

ketika hati semakin Gundah..

Kau hadirkan sahabat-sahabat yang indah

Ketika dunia ini terasa gerah. . .

Kau hadirkan jiwa- jiwa penyejuk lelah

Ketika diri semakin berserah pasrah

Kau berikan kekuatan lewat amarah


Tuhan hari ini ketemui lagi sosok inspirasi

Yang menghampiriku dipagi hari yang sepi

Mencercaku dan menghakimiku tanpa imitasi

Dan semua yang kudengarkan bagaikan nyanyian puisi. . .

Mengalun indah bak dongeng pengantar mimpi

Berdengung syahdu Jauh ditempat yang sunyi

Kata-kata itu terngiang-ngiang terpatri dihati


Beberapa orang sahabat menghampiri dan menanyakan “ tari dengan ujian seperti itu, kenapa kamu terlihat begitu bersemangat?” aku jadi mengkerut sendiri mendengar pertanyaan yang akhir2 ini sering mampir ditelingaku “so what?, apa aku gak normal?” dan setelah kupikir2..dan sedikit kurenungkan, orang-orang itu ternyata benar. . .keknya aku emang gak normal, harusnya aku menunjukkan gejala2 orang depresi, seperti tatapan mata kosong, pikiran menerawang, berbuat sesuatu yang menunjukkan gejala2 stress, jadi pemurung, trus antipati dengan hal-hal berbau sosial, dan pertemanan, menjaga jarak dan lain sebagainya.

Tetapi kenapa aku gak seperti itu, apa aku salah makan obat? Atau ada yang salah dengan cara pandang hidupku?, kenapa justru orang-orang memandangku sambil mengerutkan keningnya, dan beberapa memandangku sedikit curiga (aku harus tetap berprasangka baik, karena jika menuruti egoku, aku tahu itu kecurigaan yang berlebihan…iklim Indonesia)


Ketika kemarin aku mendapatkan pertanyaan yang sama lagi…kini aku hanya bisa tertawa dan mencoba menjawab dengan bijak (sesuai kemampuanku maksudnya), “ begini teman aku pernah baca sebuah kata mutiara (ntah itu mutiara atau hanya imitasi heheheh) mengatakan begini “ Jika Saat Ini Sebelah Mata anda sedang Memandang Kebelakang dan Satunya lagi Memandang Kedepan, berarti Saat ini Anda Sedang Juling”

Dan kamu tahu teman aku tidak ingin mataku juling.


Kamu tahu, ketika kita berkendaraan ada yang namanya Kaca Spion, itu adalah alat Bantu, sesekali kita harus melirik spion, memandang kebelakang apalagi ketika ada tikungan atau belokan itu penting untuk keselamatan kita, tapi yg lebih terpenting kita tetap harus fokus kedepan, jalan yang akan kita lewati (bukan yang telah kita lewati), dan arah tujuan mana akan kita Tempuh, kemana kendaraan itu akan kita bawa. Dan akhir dari perjalanan itu.

Aku bisa saja terus merutuk, mengeluh, memelas menggerutu dan menyesali kehidupanku dan aku tahu takkan ada seorangpun yang akan menyalahkanku, karena mereka akan mengerti bahwa itu sangatlah wajar, tapi teman . . . Hidup itu Pilihan.


Dan aku memilih untuk tidak hidup dengan sewajarnya. Aku memilih untuk berbuat sesuatu yang membuat hidupku lebih hidup. Aku memilih bangkit dari keterpurukan, Aku memilih untuk berhenti mengeluh dan meneruskan hidup ini, aku memilih untuk percaya bahwa setiap manusia pantas untuk Bahagia.


Aku memilih untuk percaya atas kemampuan dan potensi diriku yang sayang disia-siakan karena Tuhan telah menganugrahkannya, Dan aku memilih semua itu, karena aku mencintai hidupku, mencintai orang yang telah melahirkanku, mencintai Zat yang telah menciptakanku dan mencintai orang-orang mungil yang mempercayakan hidupnya ditanganku.

18 komentar:

Anonim mengatakan...

...karena aku mencintai hidupku....

mencintai hidup, di situlah segala rasa syukur bertemu. bisa bersyukur, di situlah hidup jadi bermakna.

Mentari Yousof mengatakan...

yups..rasa syukuur membuat kita menjadi lebih kuat..makasih mas nanoq..

Pambajeng "Broer" Argaputra mengatakan...

Andai aku bisa memiliki pandangan seperti itu. Akan tetapi, rasanya jauh sekali itu bisa hidup dalam langkah-langkah kakiku.

Anonim mengatakan...

hidup itu memang perkara pilihan...
yg penting 4 hal yg hrs diinget setelah kita nentuin pilihan supaya bs tetep survive:
1. lakukan semuanya dengan baik.
2. jgn pernah liat kebelakang.
3. kalo keadaanny ga seperti yg kita bayangin dolo, jgn perna berenti tengah jalan. semua hrs dihadepin dan itu perlu dicari jalan kluarnya.
4. kalo keadaannya sesuai ama yg kita harepin, jgn pernah lupain kontribusi orang2 skitar kita. mo yg enak mo yg ga enak, kita bs kek gitu karna mreka jg.

itu teorinya..tp prakteknya susa be'eng, mhuahuhauhaua....

Tp kalo kita ga pernah nyoba tentuin pilihan, slamanya kita ga bakal pernah tau jdny seperti apa, wkwkwk...

devil dolo ah.... >:)

Anonim mengatakan...

Ya hidup itu seperti menu makanan, tinggal kita pilih mau menu yang mana, enak gak enak ya itulah pilihan kita ....

Anonim mengatakan...

hemmm..naumun saat memilih untuk hidup begini atau begitu kadang ada kendala2 dan godaan

Bunda Lina mengatakan...

kadang kita melihat dan memandang ke kehidupan orang lain, selalu yang dinilai adalah sisi bagusnya saja, biasanya bagi kita terlihat sangat indah dan mudah, tetapi sesungguhnya, setiap orang punya masalah sendiri-sendiri, berat dan ringannya tergantung keluasan dan kedalam hati untuk menerimanya.

Semangat terus Mbak Mentari... dan saya punya award untuk Mbak, biar semangat terusss... :)
di jemput ya sayang..

Mentari Yousof mengatakan...

@ broer : emank perlu brain wash bro..untuk dapat pandangan kek gw, gw juga banyak belajar, mendengarkan orang yang positif, baca buku positif, nonton film yg positif yang semua menggugah semangat, trus lihat sekeliling kita trutama orang2 dibawah kita..ternyata masih ada yg lebih menderita dari kita. masih banyak yg hidupnya lebih tragis..so..knapa kita harus terus menangis..gak akan mengubah keadaan bukan? thanks ya bro..slalu sharing ma gw

Mentari Yousof mengatakan...

@ Fetree : seep sista, gw saluut sekarang lu dah lebih dewasa, walopun kita jauh, gw slalu ikuti perkembangan lu...jd gak percuma gw dampingin lu selama ini (ghyaaaa..songongx kluar)luv u sista

Mentari Yousof mengatakan...

@ abang : ghyaaaa...abang..napa hidup kek wisata kulineer yaa...hakakaka....kadang2 kita bisa salah pilih lo bang...kliatannya enak ternyata..gak sesuai selera..tapi mau diapa..udah terlanjur..dibeli mau gak mau dicicipi..kalo gak suka hentikan..kalo suka teruskaan..hakakakak ( dasar qta ni tukang makan)

Mentari Yousof mengatakan...

@ adinxtm : namanya juga hidup bro, qta gak bisa hindari itu namanya kenadala dan godaan, hadapi saja..tinggal cara menyikapinya..ya gak?!

Mentari Yousof mengatakan...

@ Bunda lina : iyah..setuju..terkadang rumput tetangga lebih hijau...hehehe tapi bund..ada juga lo orang yang gak suka halamannya berumput malah disemprot,hakakaka....selera sih bund..

bundaaaa..makasih yaa..awardx..tari janji untuk tetap semangat hadapi hidup!

Anonim mengatakan...

memang hidup adalah pilihan,
saran saya : pilihlah untuk kehidupan yang terbaik

utap mengatakan...

life can be beautiful if we want it be beautiful...

salam kenal...

I'm The Chakiman mengatakan...

met soure, orang ganteng berkunjung pertama kalinya
merah blogmu sungguh berani ^__^
just call me THE CHAKIMAN

evy mengatakan...

Malaikat Alloh selalu menyaksikan setiap jiwa yang memiliki keikhlasan untuk menerima ujian dari Tuhannya, dan dengan kesabaran serta keikhlasan hati menerima itu semua, sehingga malaikat sendiri yg memohonkan doa kepada alloh untuk menurunkan rahmat bagi hambaNYA yg bertawakkal.

"Ya Alloooooooh, tatkala perkara dunia memekik hati dan penat datang menghampiri, kami ingin menggapai rahmat di tujuh petala langitMU, agar jiwa dan qolbu kami tenang menuju ampunanMU"

Mohon maaf atas semua yg tidak berkenan di hatimu ya kak! Semuaaaanya...
Ukhibbuki fillah wa lillah yaa ukhty mentari :) :)

Mentari Yousof mengatakan...

@ Komuter : makasih ya..sobat..singkat jelas n padat.

@ Utap : yeah..i c, you are right...im agree with u. be positive thingking.

@ The Chakiman : Hai orang ganteng...dueh...makasih ya kunjungannya... jd enak nih dikunjungin org ganteng...

@ evy : trimakasih adiik..koment kamu buat hati damai..doain tari ya.., n kekx gak pernah ada yg salah diantara kita..tari merasa semua baik2 saja..ok?! smoga yg terbaik yg terjadi padamu..amin..

Anonim mengatakan...

mbak, ada award di blogku :)